Armstretch Records CD 2014
http://www.reverbnation.com/deathvomitofficial
01 Decadence of Life 04:05
02 Evil Rise 03:23
03 Emerged Rage 03:36
04 Chained in Agony 03:51
05 Transgression 03:39
06 Redemption 03:41
07 Dark Ancient 04:06
08 Murder 04:01
09 Imposing Decade Remains 03:01
8
Tahun Bukan Waktu Yang Singkat untuk Godfather Death Metal-nya Jogja,
dimana Eksistensi mereka Masih tetep Terjaga sejak 1995 untuk Semakin
Mematangkan Masterpiece " Forging A Legacy " sebagai Pusaka Death Metal
Album terbaik Scene Tanah Air ditahun 2014 ini sejak full album perdana "
The Prophecy " Tahun 2006. Sekaligus menjadi Bukti Kuat bagi Jawara ini
tetap sebagai The Most Waiting Stuff sejak absen Produktif karena
padatnya Jadwal Perform dan Formasi. masih Tampil Trio Era album " The
Prophecy ", Death Vomit (DEVO) kembali Menunjukkan Taring Tajam-nya
dengan full Album Ke-2 " Forging A Legacy " sebagai Album yang
didedikasikan Penuh untuk Almarhum Vokalis Dwi Wulan Agung Widodo adalah
spirit and Attitude Devo ! Sejak Press Release Album baru di Posting,
Memang Animo luar biasa kemudian menjadi Bagian yang Fenomenal Jika
kemudian album ini langsung sold Out dibeberapa Reseller & Distro
untuk menjadi Perburuan Death Metal Freak ! Sebuah Daya Tarik Magis yang
Dasyat ditampakkan saat Monster Death Metal Terbaik Tanah air ini
terjaga sejak 8 Tahun ! dan saat Sebelum dirilis, Devo Sempat
memperkenalkan 2 Lagunya " Redemption & Transgression " terkemas
dalam Promo Demo 2011 yang lalu di Rilis oleh Label asal Australia
Xenophobic Records yang digadang2 akan mengerjakan Materi Full Albumnya
setelah sukses Merilis " Venomous " nya Burger Kill Tahun 2011, hingga
akhirnya Devo lebih mempercayakan Materi " Forging A Legacy " kepada
Label Metal Produktif dan Berkembang asal Bandung, Armstretch Records
sebagai Opsi Final-nya. Rasanya Tidak bersabar banget Begitu mendapatkan
Rilisan sadis ini untuk Gw Ceritakan Kedasyatannya disini. in any way
straightforward forced of ironic stylistic dissolution and
self-dissolving is uneasy and uncomfortable. The entire record is
unmatched, though. More cohesiveness and hooks they gain in simple
intensity Character.
Memang sejak 2 Track di Promo Demo 2011,
Devo makin menendang sekali Karakteristik-nya dengan straightforward
Death Metal yang banyak coba kembali Mengusung Old School Konsepnya.
Meski Beberapa Elemen Era " The Prophecy " yang beberapa Kalangan
menilai sebagai " Reduced To Ashes " nya Deeds Of Flesh dari Jogja,
Perlahan Memang agak tersingkirkan dengan sentuhan yang lebih Simpel dan
Agresif untuk melakukan Pembantaiannya. All of a sudden this band was
technically proficient, in the matured their genre, and writing good,
memorable, extremely violent material ! Kalau kalian sempat mengawal
Karir musikalitasnya Devo sejak Demo " Spirit of Blasphemy " Hingga "
The Prophecy ", sepertinya " Forging A Legacy " akan banyak membungkam
Persepsi dan meletakkan Asumsi Dinamis, jika Devo Kian Menghampiri
Klimak-nya Memainkan Death Metal ! Check Pertama dengan " Decadence of Life
" sebagai Anthemic Track Wajib untuk sejenak melonggarkan Otot
menghadapi serangan mematikan awal Devo. jangan terlalu berharap Banyak
jika Devo akan mencincang dengan Fast Part-nya, coz disini akan lebih
Tercengkeram Manja dengan Old School Style Komposisi-nya, sehingga
Foreplay ini memungkin kita akan siap menghadapi serangan berikutnya
yang lebih Kickin Ass ! Dengan Sound yang lebih " Megah " lagi dari
sebelumnya, Sempurna memang yang terdengar dikuping gw, ditambah Poin
Plus sangar dengan Goresan Solo Gitar Melodius dari Jawara Dennis Munoz,
yang sudah sangat dikenal sepak terjangnya di Solstice ! it is quite
obvious he had some anger to get off his Riff! Nah " Evil Rise
" adalah kemudian adalah siksaan Sebenarnya dari yang Gw maksud
sebelumnya. The Most Precious Intense Fast beat are Domination. Meski
masih berjuang bertarung membawa Karakter Old School-nya, Devo optimis
Melaju Kencang ! tidak terlalu banyak part2 yang Menyita Perhatian,
bahkan kesannya lebih terasa Easy Listening banget, Cool ! Kualitas
Vokal Gahar Gitaris Sofyan Hadi disini Lebih Terdengar Mantap serta
Beringas melengkapi Ketukan Drumming Roy Agus yang Terasah Matang
skill-nya, sehingga terasa tanpa ampun untuk Menyerang dengan
Powerfully. Most individual tracks are recognizable and song structure
is pretty coherent and flows as well as brutal death metal songs will
more to lunge at the music-playing device and disconnect the speakers.
Tantangan kemudian seperti telah Membakar Attitude Bagi Devo Member
untuk terus merangkai Komposisi yang terasa dinamis dari track
sebelumnya ketika " Emerged Rage " giliran bergejolak.
sekali lagi Good Sounding Album ini masih menjadi bagian yang paling
meng-Hipnotis Konsentrasi Gw, Distorsi Tajam dengan Range yang Tebal
mengisi Hampir layer komposisinya terdengar FULL mengingatkan sekali
dengan Karakter Sound-nya Eric Lindmark-nya Deeds Of Flesh ... Amazing
!!! lalu " Chained in Agony " seperti masih menjadi Bagian
lanjut dari " Emerged Rage ", dimana Emosi Devo masih terasa sangat
terbakar dengan Nuansa Serba cepatnya. Udah Mendengar 4 lagu,
Konsentrasi Gw seperti sedang mencoba mengingat kembali Konseptual Devo
adalah sebagai warna Jogjakarta Death Metal sekali, dimana Bagian
Standar 1/16 tetap Memenggal Biji Peler selain serangan 1/32 Blastbeat
jika kita coba rasakan beda-nya dengan Scene daerah lainnya, dimana
Ketukan Blastbeat menjadi Dominasi-nya. Selanjutnya " Transgression & Redemption
" telah dipoles Ulang menjadi lebih perfek lagi disini, sebuah Track
yang akan mematahkan hampir seluruhnya Konseptual Band dengan sentuhan2
yang lebih Modern hingga akhirnya coba meracuni struktur Track
selanjutnya seperti " Dark Ancient " Meskipun dalam Porsi
yang tidak begitu kental. Permainan Drummer Roy menjadi Daya magis
tersendiri untuk Devo, dengan Lick dan Skill yang mumpuni serta tidak
banyak ditemukan pada drummer lain, yaa Roy lebih memiliki
Karakteristik-nya selama di Devo. His drumming is also pretty
run-of-the-mill with the generic death metal fills, blast beats, and
double bass littered throughout. serta menjadi Pengalaman paling " Epik "
adalah saat Devo Mempersembahkan Atmosperik Track " Imposing Decade Remains
" untuk Almarhum Vocalis Agung yang kemudian di Amini dengan Sentuhan
Maut serta lembut Solo Gitar ke-2 kalinya dari Dennis Munoz, sehingga
apa yang elo Nikmati akan tampak lebih " Hidup " dari Pembawaannya untuk
Sebuah Penghormatan bermuara pada Hujan Air Mata Kesedihan. Banyak
kalangan juga beranggapan sama jika " Imposing Decade Remains " adalah
Bahasa Hati yang Hidup dari yang sudah Mati. Amazing !!!
Disaat
Kita Terlalu Jenuh untuk terjebak dalam Irama Blastbeat dan Intensitas
yang Menderu deru, Tidak membuat Hal yang sama dengan Sikap Devo tetap
mempertahankan apa yang sudah menjadi " Warna " bagi mereka. seperti
menjadi Suguhan Kilas balik dengan Performa Modern, Devo telah
memberikan Suntikan Penghilang Boring disaat yang tepat. penting sekali
kalo Produksi Sound " Forging A Legacy " ini bagi gw adalah " Top Notch Audio
" bagi Death Metal Movement ! Kompleksitas Harmonisasi Nada tidak akan
banyak membutuhkan Waktu untuk menggenggam sebuah " Cita Rasa " bagi
sebuah Band Cadas sekalipun diterima oleh Genre Musik lain karena disisi
lain Devo coba menyajikan sesuatu yang Simpel namun tetap Terjaga
Nuansa Catchy Easy Listening tanpa harus membuang Identitas penting-nya,
dan inilah yang Gw Sebut dengan karya yang " BERKUALITAS ! "
Belum ada tanggapan untuk "Death Vomit - Forging A Legacy : Review"
Post a Comment